Kebanyakkan orang mendengar kata pasar merupakan hal yang biasa dan umum apalagi bagi ibu-ibu tentunya hal tersebut bukan hal yang asing lagi. Pasar dapat kita artikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar intinya ada transaksi jual beli antara pedagang dengan pembeli. Disini adanya kesepakatan harga antara kedua belah pihak. Pasar juga identik dengan berbagai macam bau-bauan yang ditimbulkan dari berbagai macam barang dagangan terutama pasar ikan, pasar daging, dan segala macamnya. Hal tersebut merupakan teman setia para pedagang setiap harinya dan tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang ada di pasar. Pasar biasanya berada di atas lahan tanah dan biasanya lokasi di tentukan oleh pemerintah daerah.
Pernahkah terpikirkan dalam benak kita bahwa ada pasar yang berada di atas permukaan air yang luas. Apakah ada yaa pasarnya? Tidak usah bingung dan ragu apakah pasarnya ada atau tidak ada, hal tersebut benar-benar ada tepatnya di Kalimantan Selatan, Banjarmasin pada Sungai Barito di Muara Sungai Kuin. Pasar yang satu ini benar-benar berada di atas air yang dinamakan pasar terapung. Para pedagang dan pembeli melakukan transaksi menggunakan jukung (perahu kecil) dalam bertransaksinya. Segala macam kebutuhan ada di sini, sama seperti pada pasar umumnya. Komoditi mulai dari ikan, sayur mayor, buah-buahan, aneka macam kue, soto, nasi kuning, rawon, dan masih banyak lagi komoditi yang lainnya.
Pasar terapung di Muara Kuin beraktivitas mulai dari jam 07.00-09.00 wib. Setelah itu pasar akan sepi dan tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan di sana. Asyiknya melihat suatu aktivitas masyarakat yang dilakukan secara dinamis. Para penjual akan mendatangi pembelinya untuk menawarkan barang-barang dagangan. Setelah barang dagangan habis para pedagang satu per satu meninggalkan tempat tersebut seiring matahari mulai meninggi dan pada akhirnya akan sepi tuk pulang ke rumah masing-masing dengan membawa hasil yang didapat hari ini. Begitu seterusnya setiap hari , kegiatan tersebut akan kembali lagi keesokkan harinya. Hal tersebut berlangsung secara terus-menerus hingga sampai dengan saat ini.
Suasana yang rame, unik, khas tersebut yang dapat menjadikan pemandangan yang sungguh mengasyikkan bagi yang pertama kali menyaksikan hal tersebut. Tidak jarang banyak pengunjung dari luar Kalimantan yang datang kesana untuk melihat dan menyaksikan pemandangan tersebut yang unik sekaligus langka. Mungkin hanya satu-satunya pasar terapung yang ada di Indonesia yang melakukan jaul belinya di atas jukung-jukung yang saling merapat satu sama lainnya untuk menjaring pembelinya sebanyak mungkin. Entah mulai kapan kegiatan ini ada, atas dasar apa, dan siapa yang memparkarsainya? Kenapa saya ajukkan pertanyaan tersebut demikian karena seandainya tidak ada lagi lahan yang kosong untuk mendirikan sebuah pasar di tanah Banjar menurut saya tidak mungkin. Karena lahan kosong yang masih belum dibangun masih sangat banyak yang sangat berpotensial untuk sebuah atau puluhan pasarpun masih mampu. Namun hal tersebut hanya sebuah pertanyaan saja yang menurut saya ada jawaban atau tidak ada jawaban untuk sementara waktu tidak jadi masalah. Toh mengapa harus dipermasalahkan keberadaannya. Tapi itulah keunikan yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Banjar.
Ini tentunya harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk tetap melestarikan pasar tersebut supaya tetap ada dan bertahan. Perlunya mendata berapa banyak penjual dan pembeli yang ada serta terlibat dalam kegiatan tersebut. Adanya data yang jelas sehingga masyarakat juga boleh mengetahuinya. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Banjar karena dapat di jadikan objek wisata yang akan menarik banyak pengunjung, tentunya akan meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata disamping objek-objek wisata yang lainnya seperti pemandangan alam, makam para raja, wisata pulau, jembatan barito, kesenian daerah, ukiran. Semua ini akan membantu menggerakan perekonomian rakyat sehingga kemajuan kota akan tercapai sesuai dengan program pemerintah. Hal tersebut tentunya berawal dari hal-hal yang kecil dan harus dilakukan secara bersama-sama secara terus-menerus. Kemajuan akan terjadi apabila rakyat mendukung program pemerintah daerah demikian juga pemerintah memperhatikan apa yang menjadi keinginan rakyatnya.
11 Februari 2009
Pasar Terapung, Wisata Air Banjarmasin
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
wah lu ben salah ngambil jurusan...harusnya ngambil antropolog....hehe
ian kasela waktu kecilnya jualan jg ga ya???
SERIOUSLY...IT'S HOT & AMAZING...COME & SEE....HURRY...HURRY...