Hutan Kalimantan ternyata dari hari semakin hari berkurang luasnya. Hal ini dapat disebabkan oleh prilaku perorangan juga prilaku penguasa. Prilaku perorangan seperti ladang dengan cara tradisional yang suka berpindah-pindah dalam membuka dan menebang hutan. Sementara prilaku penguasa seperti maraknya perkebunan kelapa sawit yang juga semakin hari semakin banyak bermunculan bahkan jaraknya hanya beberapa kilometer saja dari pemukiman penduduk.Untuk lebih jelas anda dapat download video menjelajahi hutan kalimantan di sini
Hal ini tentunya apabila dibiarkan terus-menerus akan menjadi masalah yang besar bagi keberadaan hutan Kalimantan dan tidak menutup kemungkinan suatu saat nanti akan punah. Berbagai jenis binatang khas Kalimantan seiring dengan kerusakan hutan juga menurun populasinya misalseperti orang utan, rusa, pelanduk (kancil), babi hutan, wa wa, dan berbagai jenis burung seperti burung engrang, burung beo, ayam hutan, dll. Berbagai jenis kayu, berbagai jenis anggrek hutan juga semakin sulit kita temukan apabila memasuki kedalam hutan Kalimantan saat ini. Ada ditemukan juga harus menjelajahi jauh dari pemukiman atau dari kota. Waktu tempuh yang dibutuhkan juga dapat berhari-hari perjalanan.
Salah satu kayu khas hutan Kalimantan yang tekstur keras sekali yang menyerupai kayu ulin adalah kayu benuas orang-orang Kalimantan menyebutnya (nama latinnya saya kurang tahu) yang juga sudah sangat sulit ditemukan. Kayu tersebut berumur ratusan tahun baru dapat ditebang untuk dijadikan kayu produksi berupa balok atau papan. Tingginya dapat mencapai ratusan meter lebih yang biasa ranting-rantingnya digunakan untuk burung-burung besar bersarang, orang hutan, lebah ataupun binatang lainnya. Video tersebut merupakan rekaman dari kamera handphone paman saya pada saat liburan Desember 2008 yang lalu. Sengaja paman dan sepupu saya mengajak saya untuk melihat pohon benuas yang katanya besar. Karena penasaran saya juga akhirnya ikut dalam perjalanan tersebut. Setelah sampai di lokasi tersebut ternyata memang benar pohon benuas tersebut memang besar sekali yang diameter pangkalnya kira-kira 2 meter. Saya tabjub sekali melihat pohon sebesar itu yang menjulang tinggi dari pohon-pohon yang lainnya. Besarnya luas biasa sekali.
Keberadaan hutan memang harus dilindungi agar jangan sampai suatu saat nanti punah. Karena apabila hal tersebut sampai terjadi maka keseimbangan ekosistem alam akan terganggu dan tidak mengherankan timbulnya berbagai bencana yang luar biasa besar di saat musim penghujan datang. Dari bencana tersebut tidak jarang harta benda bahkan nyawa melayang. Kalau hal tersebut sampai terjadi jangan salahkan siapa-siapa karena penyebab masalah semuanya mungkin karena oleh ulah manusia itu sendiri. Jadi yang perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut jangan sampai terjadi adalah menjaga hutan agar tetap lestari di bumi pertiwi. Sangat berat memang beban yang harus dipikul apabila dilakukan sendiri-sendiri untuk tetap menjaga hutan tetap lestari namun apabila hal tersebut dilakukan bersama-sama maka beban yang berat tadi akan terasa ringan dan memang cara itu satu-satunya jalan yang harus kita lakukan. Tujuannya tidak lain adalah agar generasi mendatang masih dapat melihat dan menikmati indahnya hutan Kalimantan.
Semoga saja muncul ide-ide yang kreatif untuk selalu menjaga hutan bersama-sama bukan malah sebaliknya merusak hutan hanya karena ingin mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda oleh sekelompok atau segelintir orang yang merasa tidak bertanggung jawab. Marilah bersama-sama bergan tangan dan memikirkan jalan yang terbaik agar hutan tetap lestari dan hijau sehingga suara-suara burung tetap ada, binatang hutan berkembangbiak dengan baik dan keturunan manusia dapat melihatnya sampai kepada generasi-generasi berikutnya lagi.
11 April 2009
Hutan Kalimantan, Kayu Benuas
Langganan:
Posting Komentar (RSS)
wahhh... keren tulisannya!! cocok diikutin lomba essai ni *hho numpang mampir ia
Hutan kalimantan banya yang rusak karena adanya pekerjaan tambang, amat sangat disayangkan,,,
admin to # aurie:
Makasih udh meluangkan waktu tuk baca tulisannya. Lain kali berkunjung lagi, Thanks
Admin to # Kharianto
Disamping tambang, ladang berpindah, perkebunan kelapa sawit, Ilegal logging, kebakaran hutan.... merupakan penyumbang terbesar kerusakan hutan kalimantan...
menang sangat memprihatinkan untuk kondisi saat ini